18 June, 2009

Syair Tak Tercapai Akal Insani. Karya : Zurinah Hassan

Marilah kita bertafakur,
Luas alam tidak terukur,
Berputar cakerawala dengan teratur,
Segala kejadian tunduk dan akur,

Lihat langit seperti bumbung,

Bulan bintang bagai terapung,
Bintangnya banyak tidak terhitung,
Dalam edaran tidak bertembung,

Burung dan serangga pelbagai warna,

Dengan tekun sarang dibina,
Namun teguh seperti istana,
Kita memandang terpesona,

Dari gunung setitis air,

Mencipta sungai terus mengalir,
Batu yang keras menjadi pasir,
Maknanya dalam jika ditafsir,

Lihatlah bijian halus dan kering,

Jatuh ke tanah dibawa angin,
Dari benih hanya sekeping,
Menjadi pohon tumbuh beranting,

Di waktu siang suria memancar,
Bila malam bulan bersinar,
Hari berganti minggu bertukar,
Supaya kita insaf dan sedar,

Takjublah lagi kejadian diri,

Setitis darah sedenyut nadi,
Tak terjangkau akal insani,
Segalanya dalam ilmu Ilahi,

Segala pohon menjadi kalam,

Segala lautan dakwat yang hitam,
Tidak tertulis tidak terakam,
Ilmu Allah luas dan dalam,

Walaupun manusia diberi akal,

Ilmu dikurnia hanyalah dangkal,
Jika tidak bertawakal,
Sesat hujung hilanglah pangkal,

Alam menyimpan hikmah dan rahsia,

Tiap kejadian tak sia-sia,
Allah menjadikan kita manusia,
Untuk berbakti sepanjang usia,

Kita ini umpama tetamu,

Di atas dunia tempat bertemu,
Umat terbaik antara kamu,
Yang bertakwa dan berilmu,

Bila ajal sampai diambang,

Ke negeri abadi kita pun pulang,
Bagai pohon rebah dan tumbang,
Meningalkan buah untuk ditimbang.


3 comments:

mamai said...

betapa kerdilnya diri ini

zachatta said...

;) sya juga.. hanya manusia biasa yang sederhana dan tidak begitu sempurna..

Unknown said...
This comment has been removed by the author.

Selamat Pagi Dunia 2023!

Manusia ditanya tentang otak  Atas segala tindak  Api makan api  Tanah makan tanah  Dibawa angin mengabarkan duka seperti api membara  Memba...