22 May, 2011

Dalam Kenangan.


Allahyarham Muhammad Shaufi Shahaider.


10-01-1987
~ 21-05-2011

Al Fatihah..
Catatan saya yang terdahulu mengenai teman ini :

http://zachatta.blogspot.com/2008/04/salam.html

19 May, 2011

Siapa kita?

Siapakah orang yang sibuk? Orang yang sibuk adalah orang yang tidak mengambil berat akan waktu solatnya seolah-olah ia mempunyai kerajaan seperti kerajaan Nabi Sulaiman a.s Siapakah orang yang manis senyumanya? Orang yang mempunyai senyuman yang manis adalah orang yang ditimpa musibah lalu dia kata "Inna lillahi wainna illaihi rajiuun." Lalu sambil berkata,"Ya Rabbi Aku redha dengan ketentuanMu ini", sambil mengukir senyuman. Siapakah orang yang kaya? Orang yang kaya adalah orang yang bersyukur dengan apa yang ada dan tidak lupa akan kenikmatan dunia yang sementara ini. Siapakah orang yang miskin? Orang yang miskin adalah orang tidak puas dengan nikmat yang ada sentiasa menumpuk-numpukkan harta. Siapakah orang yang rugi? Orang yang rugi adalah orang yang sudah sampai usia pertengahan namun masih berat untuk melakukan ibadat dan amal-amal kebaikan... Siapakah orang yang paling cantik? Orang yang paling cantik adalah orang yang mempunyai akhlak yang baik. Siapakah orang yang mempunyai rumah yang paling luas? Orang yang mempunyai rumah yang paling luas adalah orang yang mati membawa amal-amal kebaikan di mana kuburnya akan di perluaskan saujana mata memandang. Siapakah orang yang mempunyai rumah yang sempit lagi dihimpit? Orang yang mempunyai rumah yang sempit adalah orang yang mati tidak membawa amal-amal kebaikkan lalu kuburnya menghimpitnya... Siapakah orang yang mempunyai akal? Orang yang mempunyai akal adalah orang-orang yang menghuni syurga kelak kerana telah mengunakan akal sewaktu di dunia untuk menghindari siksa neraka..
Minah Dibok, UiTM Melaka.

16 May, 2011

Rindu

Kalau hatiku sedang rindu
Pada siapa ku mengadu
Karna hati bertanya selalu
Berlinanglah air mataku

Akan kucari walau kemana
Ingin aku berkelana
Ke ujung dunia engkau kucari

Kalau hatiku sedang rindu
Pada siapa ku mengadu
Karna hati bertanya selalu
Berlinanglah air mataku
Rindu..
Mengapa rindu hatiku tiada tertahan
Kau tinggalkan daku seorang
Rindu..

Mengapa rindu hatiku tiada tertahan
Kau tinggalkan daku seorang
Engkau pergi tiada pesan
Kabar darimu ku nantikan
Karna janji pun kau lupakan
Meranalah aku seorang

Akan kucari walau kemana
Ingin aku berkelana
Ke ujung dunia engkau kucari
Kalau hatiku sedang rindu


Pada siapa ku mengadu
Karna hati bertanya selalu
Berlinanglah air mataku

15 May, 2011

Malam Puisi Riong Majlis Bandaraya Shah Alam dengan kerjasama Berita Harian 2011.

Catatan Buat Bumiayu.

Ketika teman-teman,
Tersungkur, tersangkar, terpenjara di daerah duka,
Dibelenggu perasaaan teraniaya
Bersalah di atas dosa-dosa diri
Bergelumang di dalam ombak lautan kaca hitam berduri

Bumi yang di sana itu bergetar,
Meranap, menghancur, membelah,
Tembok batu berkecai,
Merobek hati-hati kecil,
Tiada lagi air mata,
Tiada lagi senyum tawa,

Ketika kita lena,
Membuai fantasi duniawi
Cerita sakit, perit dan pedih
Sengketa, derita,
Mengalir di sisi,



Apa guna punya teliga?
Tidak bisa mendengar, terusan pekak,
Apa guna punya mata?
Tidak melihat, memandang langsung memejam
Apa guna punya lidah, bibir di mulut
Terkunci rapat, kelu dan membisu?
Apa guna punya otak,
Senang -lenang buntu, membeku.

Pentas ini bukan tempat sekadar
Berkata-kata, berbicara
Pentas ini bukan tempat sekadar
Mengatur rentak, membuka langkah, menyusun bunga,

Pentas ini,
Medan untuk bersuara,
Pentas ini,
Medan untuk bercita-bercita
Pentas ini,
Medan untuk berjuang
Medan ini untuk mempertahan,

Biarkan pohonan hijau merendang nun jauh di sana
Biarkan kicauan burung melayang terbang
melagukan irama
Biarkan jernih sungai mengalir deras hingga ke kuala
Biarkan perbukitan gagah mencengkam alam maya
Biarkan embunan menitis suci membasah bumi

Pentas ini,
Bumiayu,
Bersujud aku,
Syukur kepada Allah yang satu,
Kita masih tetap di sini,
Meniti Bumiayu menanti hari-hari terakhir.

Selamat Pagi Dunia 2023!

Manusia ditanya tentang otak  Atas segala tindak  Api makan api  Tanah makan tanah  Dibawa angin mengabarkan duka seperti api membara  Memba...